Pemaknaan Dunia Desain
Proses menemukan arti terhadap sebuah pemahaman dasar yang bersifat fundamental
+
Selamat datang untuk teman teman yang baru merambah dunia Design, pada kesempatan kali ini izinkan saya berbagi beberapa hal dalam menemukan perjalanan dalam pemaknaan arti desain.
Mari kita mulai dengan sebuah kalimat yang kerap kali disinggung jika berbicara tentang desainer, “Desainer adalah orang orang yang membuat Poster, Banner, Illustrasi dan semacamnya”. Hal ini terjadi dikarenakan konsep yang misleading terhadap kata desainer di kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan bias antara Desainer Grafis dan Desainer secara umum.
Pemaknaan desainer secara umum menurut Wikipedia adalah:
Setiap orang mendesain untuk merencanakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mengubah situasi yang ada menjadi lebih baik
Timbul sebuah pertanyaan di kepala saya berdasarkan pemaknaan diatas,
“Lalu, apa yang dilakukan seorang desainer secara umum?”
Ada sebuah buku yang membuka pikiran saya dengan cara yang luar biasa. Buku ini ditulis oleh Don Norman, seorang peneliti dan juga professor di Amerika yang juga memiliki keahlian di bidang desain. Buku yang beliau tulis berjudul “The Design of Everyday Things”
Buku ini menceritakan bahwa seorang desainer tidak selalu berbicara melalui sebuah karya digital, melainkan dapat berbicara melalui objek yang kita gunakan sehari hari seperti pintu, tangga, dan objek lainnya.
Merupakan tugas seorang desainer untuk merancang sebuah bentuk komunikasi antara objek dan pengguna, dan bagaimana mengoptimalkan saluran komunikasi itu untuk membuat pengalaman menggunakan objek yang menyenangkan.
Dalam proses pemaknaan arti desain, saya mengambil Langkah untuk belajar lebih dalam melalui jalur Bootcamp untuk spesialisasi UI/UX. Namun, seiring berjalannya waktu, saya menemukan beberapa istilah populer dalam dunia desain salah satunya adalah “Human-centered design”
Secara singkat Human-Centered Design adalah proses pemecahan masalah dengan berorientasi serta melibatkan perspektif manusia sebagai pengguna desain.
Dimana hal ini selaras dengan maksud dari buku Don Norman terkait relasi antara interaksi manusia dan objek disekitarnya.
Kreativitas manusia tiada batas, banyak sekali contoh Human Centered Design yang saya lihat pada berbagai platform seperti Dribble, Behance, Medium, dll. Berbagai bentuk disajikan dalam proses penyelesaian masalah, bisa dalam bentuk eksplorasi desain maupun juga dalam bentuk studi kasus.
Terpaparnya saya dengan hal terkait desain dalam keseharian, menyelami berbagai artikel, studi kasus, membangun relasi dengan berbagai orang yang sudah lebih senior di dunia desain membawa saya kepada pemahaman baru terhadap desain itu sendiri.
Kembali muncul sebuah pertanyaan dalam benak saya untuk menyelami arti dari sebuah desain,
“desain apa yang berdampak besar pada manusia di lingkungan sekitar atau bahkan dunia?”
Kalian para pembaca pasti bisa menjawabnya dikarenakan kalian menggunakan hasil desain ini untuk membantu keseharian kalian. Google? Microsoft? Apple? Internet Banking? E-Commerce? E-Transporation? Social Media? dan masih banyak lagi.
Pertanyaan tersebut membawa saya kepada sebuah pemaknaan baru tentang desain yang tidak hanya harus mudah digunakan namun juga harus dirasakan kebermanfaatannya dalam skala kecil maupun besar.
Pemaknaan ini juga didukung oleh Dantley Davis, seorang Chief Design Officer dari Twitter pada sesi konferensi desain dunia yang diselenggarakan oleh Figma yang bernama Config (#Config2021). Pada sesinya yang berjudul “Turning Adversity Into Impact”
Sesi ini berbicara tentang bagaimana kesulitan yang kita alami pada tahun 2020. menekankan tantangan eksistensial yang dihadapi produk teknologi digital, dan mengapa desainer diposisikan secara unik untuk memitigasi hal ini.
Kalimat penutup pada sesi ini membuat saya terpana dan terdiam. Saya begitu terkejut Ketika Kalimat ini menyatakan bahwa
kita sebagai desainer harus memiliki sebuah cita-cita untuk mendesain masa depan yang lebih baik, bukan hanya antarmuka yang lebih baik.
Kalimat ini membawa saya kepada pemaknaan tertinggi terhadap desain. Tentunya kalimat ini akan menjadi pondasi terkuat saya dalam mempertanyakan alasan saya terjun kedalam dunia desain.
Terima Kasih sudah membaca tulisan pertama saya. Semoga tulisan ini dapat memberikan perspektif baru kepada para teman-teman pembaca terhadap desain itu sendiri.
Salam
Gilang Maulana Iwanusa